Senin, 15 Oktober 2018

Rugikan Tim Prabowo Sandi, Nanik S Deyang Adalah Double Agent



Pemberitaan Indonesia sempat Bergejolak dengan Kasus Pengianiayaan yang dialami oleh Ratna Sarumpaet beberapa waktu yang lalu.

Awal masalah dengan ratna sarumpaet berawal dengan keterangan yang oleh Nanik S Deyang melalui media sosial facebook yang ditulis sebagai bentuk cerita awal yang menurutnya adalah keterangan dari sumber ratna sarumpaet.

Hal ini ditulis secara gamblang yang membuat gempar koalisi oposisi, dimana notabene ratna sarumpaet bagian dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandi.

Cerita ini berselancar secara cepat dan membuat pemberitaan indonesia terfokus dengan kasus ini, membuat permasalahan yang ada seperti nilai tukar dollar semakin naik tertutup, bantuan pemerintah yang di gempa NTB yang belum jelas juga tertutup, dana besar untuk acara IMF di bali disaat gempa melanda indonesia  pun tertutup dengan baik oleh kasus ini, apa ini ada hubungannya netizen bisa menilai secara cermat kok.


Cerita mulai viral, elite-elite politik seperti Rizal Ramli, Fadli Zon, Fahri Hamzah, dan tokoh lainnya pun mulai berstatement melalui media sosial maupun media elektronik menanggapi masalah ini sebagai bentuk dukungan maupun keprihatinan yang melanda teman seperjuangannya dan juga meminta adanya kepastian hukum yang dilakukan oleh pihak berwajib untuk menyelesaikan kejadian yang keji ini.

Kasus ini bergulir dengan cepat, ratna sarumpaet pun meminta kepada Fadli Zon untuk bertemu dan ingin dipertemukan dengan Prabowo Subianto, akhirnya Fadli Zon menyampaikan pesan ratna ini. Dan Prabowo bersedia bertemu di Kawasan Sentul esok harinya.

Prabowo Subianto bersama dengan Amien Rais menemui ratna sarumpaet dan mendengarkan seluruh cerita yang dijelaskan oleh ratna sarumpaet, kedua tokoh ini tidak melihat adanya kebohongan atau kecurigaan terhadap korban [ratna sarumpaet] saat memberikan keterangan. Prabowo pun mengambil sikap terhadap kejadian ini dengan akan memberikan keterangan pers di kediamannya di kertanegara
Perihal kasus yang menimpa ratna sarumpaet ini.

Terjadilah Konferensi Pers kepada para Media di kertanegara yang dimana Prabowo mengutuk keras kejadian yang menimpa ratna sarumpaet dan akan menghadap Kapolri untuk dapat menyelesaikan kasus ini, kita lihat sebagai bentuk dukungan yang perlu diapresiasi dimana kejadian ini sangat bisa dipolitisir oleh siapapun dan Prabowo minta adanya kepastian hukum melalui Kepolisian.

Banyak orang yang melihat bahwa ini momentum untuk oposisi menyerang pemerintahan, akan tetapi kurang dari 24 jam posisi pun terbalik. Dimana secara gamblang Ratna Sarumpaet menjelaskan bahwa keterangan yang ia sampaikan itu tidak benar dan hoax, bahwa ia tidak dianiaya melainkan bekas operasi plastik di kawasan jakarta.

Jeger, pihak oposisi tersudut dengan penjelasan ratna sarumpaet dan hal ini secara tidak langsung memakan korban yaitu Prabowo Subianto yang telah memberikan keterangan pers terkait ratna sarumpaet.

Kita bilang hal ini fatal, bagaimana bisa Prabowo Subianto bisa terjebak atau dibohongi oleh kasus bualan ratna sarumpaet. Kenapa Tidak diverifikasi terlebib dahulu dll ditanyakan oleh khalayak banyak termasuk netizen.

Tidak menungggu lama mendengar keterangan pers ratna sarumpaet bahwa berita yang ada itu tidak benar, Prabowo pun langsung mengadakan konferensi
Pers lagi di temani oleh Sandiaga Uno dan anggota BPN lainnya untuk meminta maaf secara terbuka terkait kejadian ini.

Hal ini pun menjadi isu baru yang digoreng-goreng oleh pihak lawan untuk menyerang Prabowo Subianto, salah satu pihak lawan meminta KPU dan Bawaslu mendiskualifikasi Prabowo Sandi dari Pilpres 2019 dikarenakan telah menyebarkan berita hoax ini, kasian Prabowo nilai baik dan tulusnya untuk membantu sesamanya malah ia pun yang menjadi korban. Hal ini sangat kacau dan sangat merugikannya kembali.

Nasi sudah menjadi bubur, Prabowo Subianto tidak patah arang ia terus melakukan aktifitas secara biasa demi mewujudkan Indonesia Adil Makmur walaupun banyak sekali serangan demi serangan yang diterimanya.

Bila kita tarik dari awal lagi kisahnya ini, Cerita ini berawal dari keterangan Nanik S Deyang melalui Akun Facebook Pribadinya, yang dimana saat ini ia merupakan bagian dari tim Prabowo Sandi yang notabene Wartawan Senior.

Sebagai Wartawan Senior Harusnya Nanik S Deyang bisa melakukan verifikasi atau investigasi terhadap kejadian ini sebelum ia menulisnya di akun facebook pribadinya, dikarenakan mau tidak mau Nanik S Deyang saat ini sebagai influencer yang cerita dapat mempengaruhi khalayak banyak.

Akhirnya dari postingan Nanik S Deyang ini berkembang cerita  yang secara tidak sengaja membuat gaduh suasana politik indonesia, dan ada juga yang bilang bahwa Nanik S Deyang merupakan “Double Agent” yang memang ia menyusup di dalam barisan Prabowo Subianto.

Tujuannya apa? Pastilah ada motif yang sangat merugikan Prabowo Subianto, terbukti Prabowo dan tim diserang mati-matian dari pihak sebelah, apa mungkin ini hanya murni kesalahan yang tidak terduga atau malah ini sudah melibatkan pihak intelijen yang disebarkan melalui oknum yang ada didalam Tubuh tim Prabowo-Sandi.
-
kita mengetahui bersama bahwa  Nanik S Deyang pada 2012 bagian dari Pak Jokowi di Pilgub Jakarta yang lalu, dan 2014 mulai beralih berada di gerbong Prabowo Subianto sampai dengan detik ini. Ada Apa ini? Mengapa Sebagai Wartawan Senior ia tidak bisa mengantisipasi kejadian ini sebaik mungkin,  dikarenakan hal ini fatal sekali yang sangat merugikan Prabowo Subianto yang merupakan Capres Nomor Urut 2 di Pilpres 2019 yang akan datang.

Tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandi harus bisa bergerak cepat untuk mengantisipasi dan mengevaluasi kasus yang ada ini supaya tidak terjadi dikemudiam hari, dan perlu adanya screening  terhadap tokoh-tokoh  yang sebelumnya bersebrangan tetapi kucuk-kucuk mendukung di barisan Prabowo-Sandi, bila hal ini terjadi berulang-ulang kali tandanya ada yang tidak beres dalam Tim Prabowo Sandi yang harus secepat mungkin diperbaiki, momentum rakyat ingin perubahan melalui Prabowo Sandi tetapi tidak dibarengi oleh kesiapan tim yang sering kali disusupi oleh musuh dan banyak yang bocor informasi rahasia  kepada pihak sebelah secara gamblang dan gratis, ini yang perlu diantisipasi. Indikasi Double Agent yang ada di tim BPN Prabowo Sandi terbuka lebar tinggal bagaimana mereka bisa mau bergerak cepat atau malah mendiamkannya.


1 komentar:

  1. Lucky Club - Online Casino website for free
    Live Dealer Casinos · Online Slots Casino · Online Slots Online. Lucky Club. Free Games & No Deposit Bonuses · Slot Machines Casino · Poker luckyclub

    BalasHapus